Profil Puskesmas Bojongsari
Adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga - Jawa Tengah.
Apel Pagi Puskesmas Bojongsari
Apel pagi selalu dilaksanakan sebelum melakukan aktifitas pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini berfungsi sebagai sarana untuk saling berbagi informasi dari karyawan yang ada di Puskesmas Bojongsari
Acara Perpisahan Ibu Sri Hartiningsih dan Ibu Mulyani
Pada hari sabtu tanggal 12 Januari 2013 Puskesmas Bojongsari mengadakan acara perpisahan untuk dua karyawan Puskesmas Bojongsari. Ibu Sri Hartiningsih yang sudah memasuki masa pensiun dan Ibu Mulyani yang dipindahtugaskan di DKK Purbalingga..
Kamis, 17 Januari 2013
Acara Perpisahan Karyawan Puskesmas Bojongsari
1/17/2013 09:16:00 PM
Fauzan
No comments
Pada hari sabtu tanggal 12 Januari 2013, Staff dan Karyawan Puskesmas Bojongsari mengadakan acara perpisahan untuk dua karyawan Puskesmas Bojongsari di Bale Apoeng Bojongsari. Acara ini diselenggarakan untuk melepas Ibu Sri Hartiningsih yang sudah memasuki masa pensiun dan Ibu Mulyani yang dipindahtugaskan di DKK Purbalingga.
Seluruh staff dan karyawan Puskesmas Bojongsari mengucapkan mohon maaf kepada Ibu Sri Hartiningsih dan Ibu Mulyani jika selama bekerja bersama sebagai satu tim di Puskesmas Bojongsari, kami melakukan kesalahan yang menyakiti hati dan pikiran Bu Sri Hartiningsih dan Bu Mulyani. Selamat berkarya untuk Ibu Mulyani yang dipindahkan ketempat kerja yang baru, dan selamat menikmati masa pensiun untuk Ibu Sri Hartiningsih. Semoga selalu diberi kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Amin...
Terimakasih kami ucapkan atas segenap pengabdian yang telah diberikan Ibu Sri Hartiningsih kepada Puskesmas Bojongsari dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat. Semoga tercatat sebagai amal ibadah yang baik dan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Kuasa... Amin...
Foto-foto Perpisahan
Nyanyi Bareng Paduan Suara Puskesmas Bojongsari
Penyerahan Kenang-kenangan Dari Puskesmas Bojongsari Yang Diserahkan Oleh Kepala Puskesmas Bojongsari Drg. Yenawati Hartanto, MPH
Kepada Ibu Mulyani
Kepada Ibu Sri Hartiningsih
Acara Nyanyi Bareng
Sabtu, 05 Januari 2013
Perawatan Payudara Selama Kehamilan
1/05/2013 02:26:00 PM
Fauzan
No comments
Tips Perawatan Payudara Selama Kehamilan:
- Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.
- Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).
- Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.
- Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.
- Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.
Jumat, 04 Januari 2013
Diare, Penyakit Yang Sering Diderita Anak
1/04/2013 04:50:00 PM
Fauzan
No comments
GEA ( Gastro Enternis Akuta ) / DIARE
Penyabab diare :
Faktor infeksi, yaitu infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit.
Penyabab diare :
Faktor infeksi, yaitu infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit.
Faktor mal absorbsi, misalnya dalam mengabsorbsi karbohidrat, lemak, protein.
Faktor makanan, misalnya makanan yang beracun, alergi makanan.
Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas.
Gejala-gejalanya :
Mula-mula cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan tidak ada kemudian diare.
Faktor makanan, misalnya makanan yang beracun, alergi makanan.
Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas.
Gejala-gejalanya :
Mula-mula cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan tidak ada kemudian diare.
Mekanisme timbulnya diare :
Gangguan osmotik
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus, isi rongga usus menjadi berlebihan, ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya, sehingga timbul diare.
Gangguan sekresi
Akibat ada rangsangan tertentu ( misalnya racun ) pada dinding usus, maka akan tyerjadi peningkatan air ke rongga usus, usus penuh, sehingga terjadi diare.
Gangguan mobilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan-kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan dan menjadi diare.
Akibat dari diare adalah dehidrasi / kekurangan cairan yang dapat bersifat :
1. Ringan, dengan tanda :
Haus
Kencing sedikit
Mulut kering
Kencing sedikit
Mulut kering
2. Sedang, dengan tanda :
Ubun-ubun besar dan cekung
Mata cowong
Tegangan kulit menurun
Mata cowong
Tegangan kulit menurun
3. Berat, dengan tanda :
Nafas cepat
Kesadaran menurun
Tidak sadar
Pengobatan :
Yang paling pokok adalah mengganti cairan yang hilang dengan cara :
Nafas cepat
Kesadaran menurun
Tidak sadar
Pengobatan :
Yang paling pokok adalah mengganti cairan yang hilang dengan cara :
- Minum yang banyak cairan oralit.
- Jika tidak ada oralit, beri minum larutan gula dan garam.
- Segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat
Kasus Flu Burung Terbaru
1/04/2013 03:15:00 PM
Fauzan
No comments
Jakarta, 12 Desember 2012
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengumumkan satu kasus baru H5N1 yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes.
Kasus atas nama IT (laki-laki, 4 tahun) warga Kampung Nagreg, Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tanggal 30 November 2012 timbul gejala demam, 1 Desember 2012 kasus berobat ke Pustu. Tanggal 4 Desember 2012 karena tidak ada perubahan kasus berobat ke dokter swasta, tanggal 5 Desember 2012 pagi hari kasus berobat ke Puskesmas dan sore hari kasus dirujuk ke RSIA Swasta untuk rawat inap. Tanggal 6 Desember 2012 kasus dirujuk ke RSUD Tangerang karena demam, batuk, dan sesak. Keadaan kasus semakin memburuk dan akhirnya kasus meninggal dunia jam 23.40 WIB.
Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit, rumah kasus dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak langsung dengan bangkai unggas (entog) di sekitar tempat tinggalnya.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 192 kasus dengan 160 kematian.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan tentang kasus ini ke WHO.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengumumkan satu kasus baru H5N1 yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes.
Kasus atas nama IT (laki-laki, 4 tahun) warga Kampung Nagreg, Desa Gorowong, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tanggal 30 November 2012 timbul gejala demam, 1 Desember 2012 kasus berobat ke Pustu. Tanggal 4 Desember 2012 karena tidak ada perubahan kasus berobat ke dokter swasta, tanggal 5 Desember 2012 pagi hari kasus berobat ke Puskesmas dan sore hari kasus dirujuk ke RSIA Swasta untuk rawat inap. Tanggal 6 Desember 2012 kasus dirujuk ke RSUD Tangerang karena demam, batuk, dan sesak. Keadaan kasus semakin memburuk dan akhirnya kasus meninggal dunia jam 23.40 WIB.
Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah sakit, rumah kasus dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak langsung dengan bangkai unggas (entog) di sekitar tempat tinggalnya.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 192 kasus dengan 160 kematian.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan tentang kasus ini ke WHO.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id
Kegagalan, Bangkit dan Belajar
1/04/2013 03:30:00 AM
Fauzan
No comments
"Belajar adalah permulaan kekayaan, belajar adalah permulaan kesehatan, belajar adalah permulaan spiritualitas. Mencari dan belajar adalah tempat dimana proses keajaiban bermula."
By # Jim Rohn
Seseorang pernah berkata, "JIka kau tak memiliki motivasi hidup maka jangan berpikir mati adalah tujuan hidup. Percayalah hidup ini tak pernah menginginkan kau mati sia-sia."
Ajining Diri Ana Lathi, Busana Lan Tumindak
1/04/2013 01:30:00 AM
Fauzan
No comments
Pepatah Jawa
Pernah anda mendengar kata-kata dalam bahasa Jawa yang berbunyi kurang lebih seperti ini: "Ajining diri ana lathi, Ajining raga saka busana, Ajining awak saka tumindak"...
Mari kita coba telaah bersama-sama kata tersebut...
Mari kita coba telaah bersama-sama kata tersebut...
Pertama,
Ajining diri ana lathi
Ajining diri ana lathi
Maksudnya untuk bisa dihargai orang lain kita harus menjaga tutur kata kita, ucapan-ucapan kita tidak gampang mengucapkan kata-kata kasar mengeluarkan sumpah serapah, mengabsen isi kebun binatang dan lain sebagainya.
Kedua,
Ajining raga saka busana
Ajining raga saka busana
Maksudnya bahwa harga diri seseorang itu ditentukan oleh pakaian atau busana yang kita kenakan. Dalam hal ini pakaian yang kita gunakan haruslah sopan, baik dan tidak harus mahal atau wah. ya emang sih tidak bisa dipungkiri apabila kita ketemu seseorang pastilah yang pertama kali dilihat itu adalah cara dia berpakaian. itulah kesan pertama yang akan orang lain tangkap. klo kata pepatah ingris “don’t judge the book from the cover” ya itu baik tapi tak bisa kita pungkiri kesan pertama yang kita lihat itulah yang menentukan citra seseorang.
Ketiga,
Ajining awak saka tumindak
Maksudnya harga diri seseorang berasal dari perbuatan atau tingkah laku. hal ini jelaslah bisa terlihat dimana seseorang yang memiliki perbuatan baik akan dihargai di masyarakatnya, hal itu akan terbalik pada orang-orang yang memiliki perilaku atau tumindak yang buruk dimasyarakat walaupun ke 2 faktor diatas itu udah baik misalnya saja seorang koruptor dia memiliki faktor-faktor yang baik diatas seperti busana yang baik dan tutur kata yang baik akan tetapi jika tumindak atau perbuatnnya buruk maka hasilnya adalah dia tidak akan dihargai oleh masyarakat sekitarnya.
Begitulah kira-kira pesan luhur yang terkandung dalam kata-kata "Ajining diri ana lathi, Ajining raga saka busana, Ajining awak saka tumindak" dan sudah selayaknya kita bisa mengambil sisi positif dari pesan tersebut supaya semakin lama kita bisa lebih baik lagi. Karena jika kita pikirkan dan renungkan sejenak, ada benarnya juga kata-kata tersebut...
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam pemahaman dan penelaahan saya dalam mengartikan kata tersebut, jika ada saran, tambahan, kritik atau komentar silahkan sampaikan pada kotak komentar dibawah ini...
Begitulah kira-kira pesan luhur yang terkandung dalam kata-kata "Ajining diri ana lathi, Ajining raga saka busana, Ajining awak saka tumindak" dan sudah selayaknya kita bisa mengambil sisi positif dari pesan tersebut supaya semakin lama kita bisa lebih baik lagi. Karena jika kita pikirkan dan renungkan sejenak, ada benarnya juga kata-kata tersebut...
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam pemahaman dan penelaahan saya dalam mengartikan kata tersebut, jika ada saran, tambahan, kritik atau komentar silahkan sampaikan pada kotak komentar dibawah ini...
Kamis, 03 Januari 2013
Upaya Preventif dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak
1/03/2013 03:39:00 PM
Fauzan
No comments
Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan bekerjasama dengan organisasi profesi, lintas program dan lintas sektor menyelenggarakan Seminar Upaya Preventif dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak ”Skrining Hipotiroid Kongenital, Deteksi Anemia pada Anak dan Tantangan Anti Imunisasi” pada tanggal 23 November 2012
Seminar dibuka dengan laporan panitia oleh Direktur Bina Kesehatan Anak dr. Kirana Pritasari, MQIH dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh Dirjen Bina Gizi dan KIA DR. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS.Pertemuan ini dihadiri oleh ketua IDAI dr Badriul Hegar, SpA, PHD, perwakilan dari IBI, IPANI dan Karyawan Kementerian Kesehatan.
Seminar ini dimoderatori oleh Tika Bisono yang turut menberikan penekanan akan masih rendahnya perhatian kita untuk kesehatan anak indonesia.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Aman Pulungan, SpA(K) mengenai Skrining Hipotiroid Kongenital, Cegah Keterbelakangan Mental. Dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai “Pentingnya Imunisasi untuk Tumbuh Kembang Optimal” oleh Prof. DR. dr. Sri Rejeki, SpA(K) dan Materi Deteksi Dini Anemia pada Anak” oleh Dr. Endang, SpA(K).
Para menyaji menyampaikan 3 masalah kesehatan yang perlu diketahui oleh masyarakat luas yang dapat dicegah dan ditindak lanjuti dalam pelaksanaannya. Setelah penyampaian materi, ketua IDAI dr Badriul Hegar SpA, Phd, menyampaikan pentingnya peningkatan kesehatan anak indonesia, dan 3 program kesehatan ini yaitu imunisasi, zat besi dan skrining SHK adalah 3 program kesehatan anak yang harus segera diterapkan dan dikuatkan pelaksanaannya, karena walaupun anak indonesia hanya 30% di populasi penduduk Indonesia tapi mereka menentukan 100% masa depan Indonesia.
Tim pembahas yang terdiri dari Okky Asokawati (Anggota DPR Komisi IX), Prof. Hasbullah Tabrani dan Dr. Asrorun Ni’am Sholeh, MA menekankan akan pentingnya peningkatan angka anggaran kesehatan yang harus diletakkan pada promotif dan preventif kesehatan. Mereka juga menyatakan bahwa secara cost efective, penerapan program kesehatan yang dimaksud diatas akan menurunkan angka pengeluaran negara untuk biaya kesehatan yang bersifat kuratif.
Seminar ditutup oleh dr Penina Regina, MPHM mewakili Kementerian Kesehatan
Seminar dibuka dengan laporan panitia oleh Direktur Bina Kesehatan Anak dr. Kirana Pritasari, MQIH dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh Dirjen Bina Gizi dan KIA DR. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS.Pertemuan ini dihadiri oleh ketua IDAI dr Badriul Hegar, SpA, PHD, perwakilan dari IBI, IPANI dan Karyawan Kementerian Kesehatan.
Seminar ini dimoderatori oleh Tika Bisono yang turut menberikan penekanan akan masih rendahnya perhatian kita untuk kesehatan anak indonesia.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Aman Pulungan, SpA(K) mengenai Skrining Hipotiroid Kongenital, Cegah Keterbelakangan Mental. Dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai “Pentingnya Imunisasi untuk Tumbuh Kembang Optimal” oleh Prof. DR. dr. Sri Rejeki, SpA(K) dan Materi Deteksi Dini Anemia pada Anak” oleh Dr. Endang, SpA(K).
Para menyaji menyampaikan 3 masalah kesehatan yang perlu diketahui oleh masyarakat luas yang dapat dicegah dan ditindak lanjuti dalam pelaksanaannya. Setelah penyampaian materi, ketua IDAI dr Badriul Hegar SpA, Phd, menyampaikan pentingnya peningkatan kesehatan anak indonesia, dan 3 program kesehatan ini yaitu imunisasi, zat besi dan skrining SHK adalah 3 program kesehatan anak yang harus segera diterapkan dan dikuatkan pelaksanaannya, karena walaupun anak indonesia hanya 30% di populasi penduduk Indonesia tapi mereka menentukan 100% masa depan Indonesia.
Tim pembahas yang terdiri dari Okky Asokawati (Anggota DPR Komisi IX), Prof. Hasbullah Tabrani dan Dr. Asrorun Ni’am Sholeh, MA menekankan akan pentingnya peningkatan angka anggaran kesehatan yang harus diletakkan pada promotif dan preventif kesehatan. Mereka juga menyatakan bahwa secara cost efective, penerapan program kesehatan yang dimaksud diatas akan menurunkan angka pengeluaran negara untuk biaya kesehatan yang bersifat kuratif.
Seminar ditutup oleh dr Penina Regina, MPHM mewakili Kementerian Kesehatan
WORLD CLASS HEALTH CARE Upaya Pemerintah Mendapatkan Akreditasi Internasional Terhadap Rumah Sakit
1/03/2013 03:24:00 PM
Fauzan
No comments
Jakarta, 12 Desember 2012
Peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit perlu terus dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Pelayanan di rumah sakit harus dilaksanakan sesuai standar pelayanan minimal rumah sakit, standar profesi, dan standard operating procedure atau SOP. Oleh karena itu, akreditasi rumah sakit sangat penting untuk menilai apakah pelayanan suatu rumah sakit telah sesuai standar atau belum.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA. MPH, saat meresmikan rumah sakit Bethsaida Serpong, Tangerang (12/12). Acara tersebut dihadiri Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan dr. Supriantoro, Sp.P, MARS, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Banten, Kepala Dinas Kabupaten Tangerang, Presiden Direktur PT. Anugerah Hospitalindo Serpong, Direktur Utama Rumah Sakit Bethsaida Serpong.
“Guna meningkatkan dan mengembangkan pelayanan rumah sakit yang optimal dan bermutu, maka, self assessment, peningkatan etos kerja, dan peningkatan keselamatan pasien sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit harus mendapat perhatian sungguh-sungguh di rumah sakit ini”, kata Menkes.
Menurut Menkes Pemerintah sedang mengembangkan world class health care dengan mengembangkan beberapa rumah sakit agar dapat terakreditasi secara internasional. Upaya ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit di Tanah Air agar bertaraf internasional, menjawab tantangan dan menyikapi masih banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu juga diarahkan untuk mengembangkan wisata kesehatan atau health tourism di Indonesia, seperti kegiatan pariwisata yang diintegrasikan dengan akses pelayanan kesehatan, baik untuk berobat maupun untuk medical check up.
“Saya berharap agar kelak rumah sakit Bethsaida Serpong terus meningkatkan pelayanannya agar dapat terakreditasi secara internasional”, ucap Menkes.
Menkes berpesan agar rumah sakit selalu membuka pintunya untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu. Selain itu juga aspek promotif-preventif hendaknya dapat diberikan porsi yang bermakna dalam pelayanan rumah sakit.
“Pelayanan rumah sakit yang diinginkan masyarakat adalah pelayanan rumah sakit profesional, bermutu, ramah, santun, simpatik, komunikatif, dan penuh empati”, tambah menkes.
Di akhir sambutanya Menkes mengimbau kepada rumah sakit kalangan swasta untuk mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan ini dengan menambah jumlah tempat tidur kelas III dan dapat menerima pasien peserta jaminan kesehatan, dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id
Peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit perlu terus dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Pelayanan di rumah sakit harus dilaksanakan sesuai standar pelayanan minimal rumah sakit, standar profesi, dan standard operating procedure atau SOP. Oleh karena itu, akreditasi rumah sakit sangat penting untuk menilai apakah pelayanan suatu rumah sakit telah sesuai standar atau belum.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, SpA. MPH, saat meresmikan rumah sakit Bethsaida Serpong, Tangerang (12/12). Acara tersebut dihadiri Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan dr. Supriantoro, Sp.P, MARS, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Banten, Kepala Dinas Kabupaten Tangerang, Presiden Direktur PT. Anugerah Hospitalindo Serpong, Direktur Utama Rumah Sakit Bethsaida Serpong.
“Guna meningkatkan dan mengembangkan pelayanan rumah sakit yang optimal dan bermutu, maka, self assessment, peningkatan etos kerja, dan peningkatan keselamatan pasien sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit harus mendapat perhatian sungguh-sungguh di rumah sakit ini”, kata Menkes.
Menurut Menkes Pemerintah sedang mengembangkan world class health care dengan mengembangkan beberapa rumah sakit agar dapat terakreditasi secara internasional. Upaya ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit di Tanah Air agar bertaraf internasional, menjawab tantangan dan menyikapi masih banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu juga diarahkan untuk mengembangkan wisata kesehatan atau health tourism di Indonesia, seperti kegiatan pariwisata yang diintegrasikan dengan akses pelayanan kesehatan, baik untuk berobat maupun untuk medical check up.
“Saya berharap agar kelak rumah sakit Bethsaida Serpong terus meningkatkan pelayanannya agar dapat terakreditasi secara internasional”, ucap Menkes.
Menkes berpesan agar rumah sakit selalu membuka pintunya untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu. Selain itu juga aspek promotif-preventif hendaknya dapat diberikan porsi yang bermakna dalam pelayanan rumah sakit.
“Pelayanan rumah sakit yang diinginkan masyarakat adalah pelayanan rumah sakit profesional, bermutu, ramah, santun, simpatik, komunikatif, dan penuh empati”, tambah menkes.
Di akhir sambutanya Menkes mengimbau kepada rumah sakit kalangan swasta untuk mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan ini dengan menambah jumlah tempat tidur kelas III dan dapat menerima pasien peserta jaminan kesehatan, dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id
Rabu, 02 Januari 2013
Apel Pagi Puskesmas Bojongsari
1/02/2013 05:09:00 PM
Fauzan
No comments
Puskesmas Bojongsari melalui Kepala Puskesmas Bojongsari drg. Yenawati Hartanto selalu mengadakan apel pagi sebelum melakukan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat. Seperti diungkapkan oleh beliau, apel pagi berfungsi sebagai tempat untuk saling berbagi informasi, saling sapa dengan penuh kegembiraan, memberikan saran dan nasihat jika ada sesuatu hal yang terjadi di masyarakat, dan untuk memberikan motivasi kerja kepada semua karyawan yang ada di Puskesmas Bojongsari.
Selasa, 01 Januari 2013
Apotek
1/01/2013 05:38:00 PM
Fauzan
No comments
Unit kefarmasian mempunyai tugas pokok membantu Dinas Kesehatan dalam pengumpulan bahan koordinasi penyediaan, pengobatan, pelayanan dan pengawasan obat, alat kesehatan dan reagensia, sertifikasi alat kesehatan dan produk kesehatan rumah tangga kelas 1, pengawasan registrasi dan pemberian ijin industri rumah tangga pangan, pemberian rekomendasi ijin pedagang besar farmasi cabang, pedagang besar alkes, industri kecil batra, bimbingan, pengawasan pemberian ijin apotik dan toko obat serta sarana kesehatan lainnya, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi beserta pengambilan sediaan contoh sediaan farmasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok diatas, unit kefarmasian mempunyai fungsi membantu Dinas Kesehatan dalam hal:
- Pengumpulan bahan koordinasi dalam penyediaan dan pengelolaan obat dan regensia
- Pengumpulan bahan bimbingan pengelolaan , pelayanan dan pengawasan obat , alat kesehatan dan regensia.
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleg pimpinan
- dll
Laboratorium
1/01/2013 05:37:00 PM
Fauzan
No comments
Tugas dan Fungsi:
- Melaksanakan Pelayanan, pemeriksaan, dibidang kesehatan khususnya laborat, menerima rujukan dan konsultasi
Poli Gizi
1/01/2013 05:36:00 PM
Fauzan
No comments
Unit Jaminan Gizi mempunyai tugas pokok membantu Dinas Kesehatan dalam pengumpulan bahan koordinasi bimbingan pengawasan penyelenggaraan upaya perbaikan gizi masyarakat dan institusi, penemuan dini, pelacakan dan penanggulangan penyakit akibat gizi beserta dampaknya, serta pengumpulan bahan koordinasi untuk kewaspadaan pangan dan gizi.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana hal diatas, Unit Gizi mempunyai fungsi membantu Dinas Kesehatan dalam hal:
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana hal diatas, Unit Gizi mempunyai fungsi membantu Dinas Kesehatan dalam hal:
- Pengumpulan bahan koordinasi bimbingan pengawasan dan penyelenggaraan upaya perbaikan gizi masyarakat dan institusi
- Pengumpulan bahan penemuan dini, pelacakan, penaggulangan dan pencegahan penyakit akibat gangguan gizi beserta dampaknya
- Pengumpulan bahan koordinasi untuk kewaspadaan pangan dan gizi
- Pelaksana tugas lain yang diberikan pimpinan.
Poli Gigi
1/01/2013 05:36:00 PM
Fauzan
No comments
Tugas dan Fungsi:
- Melaksanakan pelayanan, pemeriksaan, pengobatan penderita kesehatan gigi dan mulut dalam rangka rujukan, menerima konsultasi.
- Pembinaan teknis medis dan peran serta masyarakat
- Pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari
- Penanggung jawab kebersihan peralatan/ ruang BP Gigi
- Membantu pencapaian pendapatan Puskesmas/ PAD
Tata Usaha
1/01/2013 05:35:00 PM
Fauzan
No comments
Sub bagian tata usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala UPTD Puskesmas dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pelayanan ketatausahaan yang meliputi pengkoordinasian perencanaan, penyusunan program, penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengolahan keuangan serta penyusunan laporan.
Kepala Puskesmas
1/01/2013 10:27:00 AM
Bojongsari Sehat
No comments
Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas yang ditempatinya.
Tugas Pokok dan Fungsi dari UPTD Puskesmas diantaranya adalah
Tugas Pokok:
UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Fungsi:
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, UPTD Puskesmas mempunyai fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi dari UPTD Puskesmas diantaranya adalah
Tugas Pokok:
UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Fungsi:
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, UPTD Puskesmas mempunyai fungsi
- Penyelenggaraan kesehatan dasar dan institusi
- Penyelenggaraan kegiatan kefarmasian
- Penyelenggaraan kegiatan pengendalian penyakit
- Penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan
- Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan dan Promosi kesehatan
- Penyelenggaraan kegiatan jaminan pemeliharaan kesehatan
- Penyelenggaraan kegiatan Gizi
- Penyelenggaraan kegiatan kesehatan keluarga
- Pelaksanaan urusan ketatausahaan UPTD
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kesehatan