Profil Puskesmas Bojongsari
Adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga - Jawa Tengah.
Apel Pagi Puskesmas Bojongsari
Apel pagi selalu dilaksanakan sebelum melakukan aktifitas pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini berfungsi sebagai sarana untuk saling berbagi informasi dari karyawan yang ada di Puskesmas Bojongsari
Acara Perpisahan Ibu Sri Hartiningsih dan Ibu Mulyani
Pada hari sabtu tanggal 12 Januari 2013 Puskesmas Bojongsari mengadakan acara perpisahan untuk dua karyawan Puskesmas Bojongsari. Ibu Sri Hartiningsih yang sudah memasuki masa pensiun dan Ibu Mulyani yang dipindahtugaskan di DKK Purbalingga..
Rabu, 29 Januari 2014
Pengetahuan Tata Rias Kecantikan Oleh Martha Tilaar di Puskesmas Bojongsari
1/29/2014 09:39:00 AM
Fauzan
1 comment
Pada tanggal 22 Januari 2014, Puskesmas Bojongsari mengadakan pelatihan tata rias Kecantikan yang instrukturnya diisi dari Martha Tilaar
Para Peserta Karyawan Puskesmas Bojongsari
Instruktur Dari Martha Tilaar Sedang Memberikan Materi dan Contoh
Jangan Minum Teh Saat Makan, Ini Bahaya Kesehatannya
1/29/2014 09:12:00 AM
prast
No comments
Saat makan di restoran, tidak jarang orang memesan teh manis atau teh botol sebagai teman makan siang. Padahal makan dibarengi dengan minum teh bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Apa saja?
Berbagai teh telah dikenal khasiatnya dapat menyehatkan tubuh karena kandungan antioksidan yang baik untuk pembuluh darah. Namun minum sebaiknya jangan dekat-dekat waktu makan, apalagi bila dibarengi dengan makan.
"Orang Indonesia banyak makan makanan yang sifatnya inhibitor, seperti teh," jelas dr Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam acara Nutritalk 'Kesehatan Ibu Hamil: Membangun Landasan Bagi Kesehatan Masa Depan', di Kembang Goela, Plaza Sentral, Jl Jend. Sudirman, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Menurut dr Widjaja, makanan inhibitor maksudnya makanan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
"Teh menghambat penyerapan zat besi. Jadi, jangan makan dengan menggunakan teh. Teh itu harus diminum antara jam makan, misal 2 jam setelah makan, bukan pas makan," ujar Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dari Departemen Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM.
dr Ovi menjelaskan kekurangan zat besi bisa membuat seseorang menderita anemia (kekurangan darah). Hal ini akan sangat berbahaya bila sampai terjadi pada ibu hamil, karena risikonya kesehatan jelas menghantui si bayi.
Anemia selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan pada bayi maupun ibunya. Risiko pada bayi misalnya persalinan prematur atau berat lahir bayi yang rendah, dan bayi lahir cacat pada tulang belakang atau otaknya (neural tube defects). Sedangkan untuk sang bunda, anemia dapat mengakibatkan postpartum depression alias depresi pasca persalinan. Selain makanan, penyakit infeksi seperti tuberkulosis (TB) juga dapat menghambat penyerapan nutrisi penting dalam tubuh. Sebab, kuman TB akan menggerogoti tubuh, sehingga ketika saat penderitanya makan, infeksi di dalam tubuhnya malah bersaing mengambil zat gizi.
Berbagai teh telah dikenal khasiatnya dapat menyehatkan tubuh karena kandungan antioksidan yang baik untuk pembuluh darah. Namun minum sebaiknya jangan dekat-dekat waktu makan, apalagi bila dibarengi dengan makan.
"Orang Indonesia banyak makan makanan yang sifatnya inhibitor, seperti teh," jelas dr Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam acara Nutritalk 'Kesehatan Ibu Hamil: Membangun Landasan Bagi Kesehatan Masa Depan', di Kembang Goela, Plaza Sentral, Jl Jend. Sudirman, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Menurut dr Widjaja, makanan inhibitor maksudnya makanan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
"Teh menghambat penyerapan zat besi. Jadi, jangan makan dengan menggunakan teh. Teh itu harus diminum antara jam makan, misal 2 jam setelah makan, bukan pas makan," ujar Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dari Departemen Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM.
dr Ovi menjelaskan kekurangan zat besi bisa membuat seseorang menderita anemia (kekurangan darah). Hal ini akan sangat berbahaya bila sampai terjadi pada ibu hamil, karena risikonya kesehatan jelas menghantui si bayi.
Anemia selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan pada bayi maupun ibunya. Risiko pada bayi misalnya persalinan prematur atau berat lahir bayi yang rendah, dan bayi lahir cacat pada tulang belakang atau otaknya (neural tube defects). Sedangkan untuk sang bunda, anemia dapat mengakibatkan postpartum depression alias depresi pasca persalinan. Selain makanan, penyakit infeksi seperti tuberkulosis (TB) juga dapat menghambat penyerapan nutrisi penting dalam tubuh. Sebab, kuman TB akan menggerogoti tubuh, sehingga ketika saat penderitanya makan, infeksi di dalam tubuhnya malah bersaing mengambil zat gizi.
Selasa, 28 Januari 2014
Ramuan Alami Penangkal Sakit di Musim Hujan
1/28/2014 10:23:00 AM
prast
No comments
Guyuran air hujan dan genangan banjir belakangan ini menjadi keseharian warga Jakarta dan sebagian wilayah Indonesia lainnya. Bila tidak dalam kondisi prima, tubuh gampang jatuh sakit. Untungnya, alam menyediakan penangkalnya.
Bagaimana caranya menjaga kesehatan di musim penghujan yang rawan banjir? Tak perlu minum segepok multivitamin atau berbutir-butir obat-obatan impor karena sebenarnya Indonesia memiliki segudang tanaman berkhasiat yang dapat memperkuat imun tubuh.
Tanaman-tanaman tersebut biasanya diolah menjadi minuman atau minyak untuk menghangatkan tubuh dalam cuaca yang dingin. Tak hanya menghangatkan, minuman herbal tertentu juga berfungsi mencegah penyakit dan memperlancar aliran darah. Oleh karena itu minuman herbal dari jahe baik dikonsumsi semua kalangan, terutama para lansia yang peredaran darahnya semakin melambat.
Apa saja ramuan herbal yang ampuh mencegah dan mengobati sakit akibat guyuran hujan? Prof Dr CJ Soegihardjo, Apt, pakar herbal dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memaparkan sebagian diantaranya.
Bagaimana caranya menjaga kesehatan di musim penghujan yang rawan banjir? Tak perlu minum segepok multivitamin atau berbutir-butir obat-obatan impor karena sebenarnya Indonesia memiliki segudang tanaman berkhasiat yang dapat memperkuat imun tubuh.
Tanaman-tanaman tersebut biasanya diolah menjadi minuman atau minyak untuk menghangatkan tubuh dalam cuaca yang dingin. Tak hanya menghangatkan, minuman herbal tertentu juga berfungsi mencegah penyakit dan memperlancar aliran darah. Oleh karena itu minuman herbal dari jahe baik dikonsumsi semua kalangan, terutama para lansia yang peredaran darahnya semakin melambat.
Apa saja ramuan herbal yang ampuh mencegah dan mengobati sakit akibat guyuran hujan? Prof Dr CJ Soegihardjo, Apt, pakar herbal dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memaparkan sebagian diantaranya.
Sabtu, 18 Januari 2014
Wanita yang Duduk Terlalu Lama Lebih Berisiko Kena Kanker
1/18/2014 10:27:00 AM
prast
No comments
Saat ini sudah menjadi hal yang wajar jika wanita juga masih sibuk bekerja meskipun usianya sudah tak muda lagi. Namun hati-hati, studi membuktikan bahwa wanita usia setengah baya yang terlalu lama duduk memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker.
Dilansir Daily Mail, Jumat (17/1/2014), hasil ini bahkan tetap tak berbeda secara signifikan walaupun wanita tersebut rajin ke gym atau berolahraga. Mereka yang lebih banyak diam dan tidak aktif bergerak selama lebih dari 11 jam sehari kondisi tubuhnya menjadi lebih cepat rusak dan menua 12 persen, dibandingkan mereka yang hanya diam dan tak aktif bergerak selama 4 jam atau kurang.
Tak hanya itu, mereka juga berisiko 27 persen lebih besar untuk terkena penyakit jantung dan 5 kali lebih mungkin untuk terkena kanker. "Sebagian besar orang berasumsi bahwa jika mereka sudah aktif secara fisik, maka tidak akan menjadi masalah jika mereka menghabiskan sejumlah besar waktu untuk duduk setiap hari," ujar penulis studi tersebut, Dr Rebecca Seguin, dari New York's Cornell University.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine ini dilakukan dengan mengkaji 93.000 wanita pasca menopause selama 12 tahun. Dr Seguin dan timnya menemukan bahwa terlalu banyak waktu untuk duduk dapat meningkatkan risiko kematian, bahkan ketika faktor-faktor seperti penyakit kronis dan kebugaran secara keseluruhan ikut diperhitungkan.
Faktanya wanita mulai kehilangan massa otot mulai pada usia 35 tahun. Perubahan ini akan semakin cepat jika wanita tersebut memasuki usia menopause.
Dr Seguin menjelaskan bahwa terlalu banyak waktu untuk duduk di kantor atau sekadar menonton TV membuat wanita lebih sulit untuk mendapatkan kembali kekuatan fisiknya yang semakin menurun seiring pertambahan usia.
Olahraga teratur, terutama angkat beban dan latihan pembangun otot, bisa cukup membantu melawan penurunan. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan sehari-hari saat bekerja justru dianggap lebih penting untuk menjaga kesehatan.
Dr Seguin yang merupakan seorang ilmuwan gizi menyarankan mereka yang telah memasuki usia setengah baya atau lebih muda untuk melakukan 'perubahan kecil'. "Misalnya jika Anda sedang berada di kantor, cobalah untuk beberapa kali berdiri dan berjalan sesering mungkin," ujarnya.
Dilansir Daily Mail, Jumat (17/1/2014), hasil ini bahkan tetap tak berbeda secara signifikan walaupun wanita tersebut rajin ke gym atau berolahraga. Mereka yang lebih banyak diam dan tidak aktif bergerak selama lebih dari 11 jam sehari kondisi tubuhnya menjadi lebih cepat rusak dan menua 12 persen, dibandingkan mereka yang hanya diam dan tak aktif bergerak selama 4 jam atau kurang.
Tak hanya itu, mereka juga berisiko 27 persen lebih besar untuk terkena penyakit jantung dan 5 kali lebih mungkin untuk terkena kanker. "Sebagian besar orang berasumsi bahwa jika mereka sudah aktif secara fisik, maka tidak akan menjadi masalah jika mereka menghabiskan sejumlah besar waktu untuk duduk setiap hari," ujar penulis studi tersebut, Dr Rebecca Seguin, dari New York's Cornell University.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine ini dilakukan dengan mengkaji 93.000 wanita pasca menopause selama 12 tahun. Dr Seguin dan timnya menemukan bahwa terlalu banyak waktu untuk duduk dapat meningkatkan risiko kematian, bahkan ketika faktor-faktor seperti penyakit kronis dan kebugaran secara keseluruhan ikut diperhitungkan.
Faktanya wanita mulai kehilangan massa otot mulai pada usia 35 tahun. Perubahan ini akan semakin cepat jika wanita tersebut memasuki usia menopause.
Dr Seguin menjelaskan bahwa terlalu banyak waktu untuk duduk di kantor atau sekadar menonton TV membuat wanita lebih sulit untuk mendapatkan kembali kekuatan fisiknya yang semakin menurun seiring pertambahan usia.
Olahraga teratur, terutama angkat beban dan latihan pembangun otot, bisa cukup membantu melawan penurunan. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan sehari-hari saat bekerja justru dianggap lebih penting untuk menjaga kesehatan.
Dr Seguin yang merupakan seorang ilmuwan gizi menyarankan mereka yang telah memasuki usia setengah baya atau lebih muda untuk melakukan 'perubahan kecil'. "Misalnya jika Anda sedang berada di kantor, cobalah untuk beberapa kali berdiri dan berjalan sesering mungkin," ujarnya.
Terapkan Diet Tinggi Protein, Diabetesi Bisa Kontrol Gula Darah
1/18/2014 10:24:00 AM
prast
No comments
Diabetesi atau orang dengan diabetes yang juga mengalami obesitas kerap sulit untuk menurunkan berat badannya. Jangan khawatir, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pola makan tertentu, yaitu diet tinggi protein, dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan diabetesi.
Studi yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa Doctor of Philosophy dari University of Adelaide, Eva Pedersen, membandingkan efek diet tinggi protein dan diet standar. Pedersen melakukan studi ini dalam waktu setahun dan melibatkan 45 diabetesi tipe 2.
Dilansir News Max Health, Jumat (17/1/2014), hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang dicapai oleh kedua diet menghasilkan efek yang berbeda bagi para peserta.
"Diet tinggi protein sudah umum digunakan dalam komunitas kami, tapi kekhawatiran muncul ketika dikemukakan mengenai adanya potensi buruk dari diet ini terhadap fungsi ginjal diabetesi, yang sudah terganggu karena kondisi mereka sendiri," ujar Peter Clifton, profesor di University of Adelaide School of Medicine, dan sekaligus merupakan pembimbing Pedersen.
Dalam enam bulan pertama penelitian, kedua diet memang ditemukan membantu menurunkan berat badan para peserta. Berat badan mereka yang menerapkan diet tinggi protein turun sekitar 9 persen, sementara mereka yang melakukan diet standar turun sekitar 6 persen.
"Tak melihat adanya masalah yang disebabkan oleh diet tinggi protein, penurunan berat badan peserta justru menunjukkan adanya perbaikan kesehatan ginjal mereka juga. Selain itu, diet tinggi protein ini juga meningkatkan kesehatan jantungnya secara keseluruhan dan membantu mengontrol kadar gula darah mereka," lanjut Clifton.
Studi ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases danThe American Journal of Clinical Nutrition.
Studi yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa Doctor of Philosophy dari University of Adelaide, Eva Pedersen, membandingkan efek diet tinggi protein dan diet standar. Pedersen melakukan studi ini dalam waktu setahun dan melibatkan 45 diabetesi tipe 2.
Dilansir News Max Health, Jumat (17/1/2014), hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang dicapai oleh kedua diet menghasilkan efek yang berbeda bagi para peserta.
"Diet tinggi protein sudah umum digunakan dalam komunitas kami, tapi kekhawatiran muncul ketika dikemukakan mengenai adanya potensi buruk dari diet ini terhadap fungsi ginjal diabetesi, yang sudah terganggu karena kondisi mereka sendiri," ujar Peter Clifton, profesor di University of Adelaide School of Medicine, dan sekaligus merupakan pembimbing Pedersen.
Dalam enam bulan pertama penelitian, kedua diet memang ditemukan membantu menurunkan berat badan para peserta. Berat badan mereka yang menerapkan diet tinggi protein turun sekitar 9 persen, sementara mereka yang melakukan diet standar turun sekitar 6 persen.
"Tak melihat adanya masalah yang disebabkan oleh diet tinggi protein, penurunan berat badan peserta justru menunjukkan adanya perbaikan kesehatan ginjal mereka juga. Selain itu, diet tinggi protein ini juga meningkatkan kesehatan jantungnya secara keseluruhan dan membantu mengontrol kadar gula darah mereka," lanjut Clifton.
Studi ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases danThe American Journal of Clinical Nutrition.
Rutin Berpuasa Setiap Minggu, Banyak Manfaat Sehatnya Lho
1/18/2014 09:05:00 AM
prast
No comments
Jakarta, Sejumlah orang di seluruh dunia menjalankan
puasa sebagai bukti keimanan pada Tuhan. Namun, puasa tak hanya sekadar
bukti keimanan dan kepatuhan dalam menjalankan perintah Sang Pencipta
saja. Di balik upaya untuk menahan diri dari berbagai godaan itu,
ternyata puasa memiliki banyak manfaat menyehatkan.
Beberapa orang berpuasa untuk membantu menurunkan berat badan. Sementara beberapa orang yang lain telah mengetahui bahwa puasa membuat tubuh lebih sehat, berfungsi mendetoksifikasi, dan dapat memangkas lemak. Selain manfaat-manfaat tersebut, ada beberapa manfaat lain yang juga perlu Anda tahu.
Puasa telah dilakukan sejak zaman kuno. Orang-orang pada zaman dahulu yakin puasa dapat memulihkan tubuh dari berbagai masalah kesehatan. Hampir setiap orang bisa melakukan puasa. Meski demikian, ada sedikit orang yang sebaiknya tidak berpuasa karena kondisi kesehatan tertentu.
Puasa aman dilakukan dan menawarkan beragam manfaat. Manfaat yang diperoleh misalnya adalah meningkatnya sistem imun dan memperbaiki kebiasaan makan. Kedua manfaat tersebut bisa diperoleh jika puasa dilakukan dengan benar. Bahkan, puasa dapat membawa perubahan fisik pada tubuh yang tidak bisa dicapai hanya dengan mengganti pola makan atau menambah durasi olahraga.
Manfaat menyehatkan dari puasa dapat diperoleh jika diterapkan paling tidak sekali dalam satu minggu, atau lebih. Apa saja manfaat menyehatkan lain yang dapat diperoleh dengan rutin berpuasa?
Dikutip dari Boldsky, Jumat (17/1/2014), inilah manfaat puasa untuk tubuh dan kesehatan:
1. Mendetoksifikasi tubuh
Setiap kali berpuasa, tubuh akan membuang seluruh racun yang ada. Akibatnya, kesehatan kian meningkat. Ini adalah salah satu manfaat utama puasa yang bisa didapat terutama bagi Anda banyak memanjakan diri dengan mengonsumsi makanan olahan
Mengurai lemak dalam tubuh
Saat berpuasa, tubuh membakar glukosa yang tersisa untuk menghasilkan energi. Kemudian jika glukosa telah habis, tubuh akan membakar lemak yang tersimpan di otot untuk menghasilkan energi. Itulah mengapa puasa menjadi salah satu cara alternatif jika Anda ingin menyingkirkan lemak yang menumpuk di tubuh.
3. Memperkuat sistem imun
Salah satu manfaat menyehatkan dari berpuasa minimal satu hari dalam satu minggu adalah memperkuat sistem imun. Saat berbuka, konsumsilah dengan buah-buahan yang kaya mineral dan vitamin. Dengan demikian, sistem pertahanan tubuh akan semakin kuat.
4. Mengontrol kadar gula darah
Manfaat lain berpuasa secara rutin sekali dalam satu minggu adalah dapat meningkatkan proses pemecahan glukosa untuk memproduksi energi. Hasil dari proses pemecahan glukosa itu, insulin yang diproduksi akan menurun dan akhirnya kadar gula darah bisa turun.
5. Menurunkan darah tinggi
Jika Anda memiliki bermasalah dengan tekanan darah yang tinggi, cobalah berpuasa untuk mengontrolnya. Salah satu manfaat yang didapat dengan berpuasa adalah membuat tubuh mengurangi produksi hormon tertentu, seperti hormon adrenalin, yang mengakibatkan naiknya tekanan darah.
6. Mengistirahatkan saluran pencernaan
Membiarkan saluran pencernaan agar beristirahat sejenak merupakan kunci utama mengapa puasa bisa menyehatkan. Saat berpuasa, organ-organ yang biasanya bekerja keras untuk mencerna makanan dapat beristirahat sejenak dengan memperlambat sekresi cairan pemecah zat makanan.
7. Memperbaiki pola makan
Dengan berpuasa secara rutin, Anda akan terbiasa mengontrol kebiasaan makan. Puasa juga memungkinkan Anda untuk memilih makanan sehat untuk dikonsumsi. Memperbaiki pola makan adalah salah satu manfaat puasa yang patut diapresiasi.
8. Mengatasi godaan
Dengan rutin berpuasa, Anda menjadi lebih mampu mengatasi godaan tidak baik untuk meraup makanan tak sehat seperti junk food atau makanan olahan lain. Manfaat ini dapat diperoleh jika seseorang rutin berpuasa, paling tidak satu hari dalam satu minggu. Dengan rutin berpuasa, Anda terlatih untuk menahan diri dari godaan, termasuk godaan menggiurkan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.
9. Membantu proses penyembuhan
Ketika berpuasa, tubuh bekerja lebih efisien dalam menggantikan sel-sel yang rusak dan menghentikan pertumbuhan tumor yang tidak diinginkan. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan efisiensi penyembuhan seseorang dari penyakit.
Puasa memiliki banyak manfaat menyehatkan. Namun, mereka yang hamil tua, menderita heartburn, menderita radang lambung, mengalami gangguan irama jantung, atau memiliki masalah pada hati sebaiknya tidak terlalu memaksakan diri untuk berpuasa.
Beberapa orang berpuasa untuk membantu menurunkan berat badan. Sementara beberapa orang yang lain telah mengetahui bahwa puasa membuat tubuh lebih sehat, berfungsi mendetoksifikasi, dan dapat memangkas lemak. Selain manfaat-manfaat tersebut, ada beberapa manfaat lain yang juga perlu Anda tahu.
Puasa telah dilakukan sejak zaman kuno. Orang-orang pada zaman dahulu yakin puasa dapat memulihkan tubuh dari berbagai masalah kesehatan. Hampir setiap orang bisa melakukan puasa. Meski demikian, ada sedikit orang yang sebaiknya tidak berpuasa karena kondisi kesehatan tertentu.
Puasa aman dilakukan dan menawarkan beragam manfaat. Manfaat yang diperoleh misalnya adalah meningkatnya sistem imun dan memperbaiki kebiasaan makan. Kedua manfaat tersebut bisa diperoleh jika puasa dilakukan dengan benar. Bahkan, puasa dapat membawa perubahan fisik pada tubuh yang tidak bisa dicapai hanya dengan mengganti pola makan atau menambah durasi olahraga.
Manfaat menyehatkan dari puasa dapat diperoleh jika diterapkan paling tidak sekali dalam satu minggu, atau lebih. Apa saja manfaat menyehatkan lain yang dapat diperoleh dengan rutin berpuasa?
Dikutip dari Boldsky, Jumat (17/1/2014), inilah manfaat puasa untuk tubuh dan kesehatan:
1. Mendetoksifikasi tubuh
Setiap kali berpuasa, tubuh akan membuang seluruh racun yang ada. Akibatnya, kesehatan kian meningkat. Ini adalah salah satu manfaat utama puasa yang bisa didapat terutama bagi Anda banyak memanjakan diri dengan mengonsumsi makanan olahan
Mengurai lemak dalam tubuh
Saat berpuasa, tubuh membakar glukosa yang tersisa untuk menghasilkan energi. Kemudian jika glukosa telah habis, tubuh akan membakar lemak yang tersimpan di otot untuk menghasilkan energi. Itulah mengapa puasa menjadi salah satu cara alternatif jika Anda ingin menyingkirkan lemak yang menumpuk di tubuh.
3. Memperkuat sistem imun
Salah satu manfaat menyehatkan dari berpuasa minimal satu hari dalam satu minggu adalah memperkuat sistem imun. Saat berbuka, konsumsilah dengan buah-buahan yang kaya mineral dan vitamin. Dengan demikian, sistem pertahanan tubuh akan semakin kuat.
4. Mengontrol kadar gula darah
Manfaat lain berpuasa secara rutin sekali dalam satu minggu adalah dapat meningkatkan proses pemecahan glukosa untuk memproduksi energi. Hasil dari proses pemecahan glukosa itu, insulin yang diproduksi akan menurun dan akhirnya kadar gula darah bisa turun.
5. Menurunkan darah tinggi
Jika Anda memiliki bermasalah dengan tekanan darah yang tinggi, cobalah berpuasa untuk mengontrolnya. Salah satu manfaat yang didapat dengan berpuasa adalah membuat tubuh mengurangi produksi hormon tertentu, seperti hormon adrenalin, yang mengakibatkan naiknya tekanan darah.
6. Mengistirahatkan saluran pencernaan
Membiarkan saluran pencernaan agar beristirahat sejenak merupakan kunci utama mengapa puasa bisa menyehatkan. Saat berpuasa, organ-organ yang biasanya bekerja keras untuk mencerna makanan dapat beristirahat sejenak dengan memperlambat sekresi cairan pemecah zat makanan.
7. Memperbaiki pola makan
Dengan berpuasa secara rutin, Anda akan terbiasa mengontrol kebiasaan makan. Puasa juga memungkinkan Anda untuk memilih makanan sehat untuk dikonsumsi. Memperbaiki pola makan adalah salah satu manfaat puasa yang patut diapresiasi.
8. Mengatasi godaan
Dengan rutin berpuasa, Anda menjadi lebih mampu mengatasi godaan tidak baik untuk meraup makanan tak sehat seperti junk food atau makanan olahan lain. Manfaat ini dapat diperoleh jika seseorang rutin berpuasa, paling tidak satu hari dalam satu minggu. Dengan rutin berpuasa, Anda terlatih untuk menahan diri dari godaan, termasuk godaan menggiurkan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.
9. Membantu proses penyembuhan
Ketika berpuasa, tubuh bekerja lebih efisien dalam menggantikan sel-sel yang rusak dan menghentikan pertumbuhan tumor yang tidak diinginkan. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan efisiensi penyembuhan seseorang dari penyakit.
Puasa memiliki banyak manfaat menyehatkan. Namun, mereka yang hamil tua, menderita heartburn, menderita radang lambung, mengalami gangguan irama jantung, atau memiliki masalah pada hati sebaiknya tidak terlalu memaksakan diri untuk berpuasa.