Menurut hasil penelitian terbaru, para ilmuwan memperingatkan bahwa
rokok elektronik memiliki efek yang lebih berbahaya ketimbang rokok pada
umumnya.
Seperti dikutip Dailymail.co.uk, alat ini menciptakan
sensasi serupa dengan merokok, namun tidak mengandung zat karsinogenik
yang ditemukan pada tar tembakau. Tabung dengan tenaga baterai yang
didesain menyerupai rokok, mengandung elemen pemanas yang mengubah
cairan nikotin dalam tabung menjadi asap beraroma seperti yang dihirup
perokok.
Untuk menguapkan nikotin, zat kimia bernama propylene glycol,
dimasukkan ke dalam tabung rokok elektronik dan jumlahnya mencapai 90
persen dari keseluruhan isi.
Direktur Federal Centre of Health Education, Jerman, Dr. Elisabeth Pott, mengatakan bahwa zat inilah yang menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan akut.
Pada 2009, Food and Drug Administration (FDA) di AS
melakukan analisa terhadap tabung rokok elektronik. Lalu, FDA menemukan
zat karsinogen bernama nitrosamine dan kandungan berbahaya lainnya di
dalam produk tersebut, selain ethanol dan glycerin.
Namun, sebuah perusahaan yang memproduksi rokok elektronik menyatakan
bahwa konsentrasi nitrosamine lebih banyak terkandung pada rokok biasa.
Di Kanada, Australia, dan beberapa negara bagian AS dilaporkan sudah
melarang peredaran rokok elektronik ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda dengan baik. Komentar yang mengandung unsur SARA, Pornografi, dan Pencemaran Nama Baik akan dihapus...