Selain sebagai bahan pangan yang lezat saat disantap, jamur ternyata
memiliki berbagai manfaat kesehatan yang cukup beragam. Mulai dari
melangsingkan tubuh hingga mencegah infeksi virus HIV.
Nah, sebelum mengetahui bagaimana peran jamur dalam menjaga berat
badan dan mencegah infeksi virus HIV, ada baiknya kita mengetahui
jenis-jenis jamur yang sehat untuk dikonsumsi.
Jamur Kancing atau Champignon
Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan
berbentuk seperti kancing , berwarna putih bersih, krem, atau coklat
muda. Dalam bahasa Inggris disebut dengan
table mushroom, white mushroom, common mushroom atau
cultivated mushroom. Biasanya digunakan untuk bahan tambahan membuat pizza, omelet, dan sebagainya.
Jamur Tiram
Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama latin
Pleurotus ostreatus.
Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak
cekung dan berwarna putih hingga krem. Budidaya jamur ini tergolong
sederhana dan sangat mudah didapatkan di sekitar kita.
Jamur Merang
Jamur ini paling banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara
yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur merang telah lama
dibudidayakan sebagai bahan pangan karena tumbuhan ini termasuk golongan
jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.
Jamur Shiitake
Shiitake disebut juga,
Chinese Black Mushroom, Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur pangan sejak 2000 tahun silam, terutama di kawasan Asia.
Meski pernah diproduksi massal secara industri pada tahun 1940 an,
namun sejatinya jamur shiitake sudah dibudidayakan secara tradisional
sejak tahun 900 an di Cina.
Jamur Kuping
Jamur kuping terdiri dari 3 jenis yaitu, jamur kuping putih (
Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (
Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (
Auricularia auricula-judae).
Masyarakat tradisional bisa dengan mudah mendapatkan jamur ini dari
alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang pohon yang sudah lapuk.
Jamur Enokitake
Jamur yang satu ini cukup jarang ditemui di Indonesia karena hanya
tumbuh dengan baik di suhu dingin. Jamur yang memiliki nama latin
Flammulina velutipes ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah
mulai musim gugur hingga awal musim semi.
Kandungan Nutrisi Jamur
Tidak hanya jenisnya yang beragam, jamur juga mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti:
ProteinJamur memiliki kandungan protein sebesar
2,2 gram dalam tiap 100 gram jamur rebus atau memasok 4% kebutuhan
protein dalam tubuh Anda.
Serat Sebagai makanan yang masuk dalam kategori
sayuran, jamur tentu juga kaya serat. Dalam tiap 100 gram jamur rebus,
terdapat 2,2 gram serat atau sekitar 9% dari kebutuhan serat harian
Anda.
Vitamin CTiap 100 gram jamur rebus akan memasok 4
mg vitamin C (7% kebutuhan vitamin C harian). Vitamin ini sangat
dibutuhkan untuk memelihara dan memperbaiki sel-sel tubuh, juga
mendukung penyembuhan luka.
Vitamin D Vitamin D yang terkandung dalam 100
gram 100 gram jamur rebus mencapai 21 IU atau sekitar 5% dari kebutuhan
tubuh. Vitamin D ini membantu penyerapan kalsium di usus, di mana
keduanya diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Riboflavin Sebanyak 0,3 mg riboflavin
terkandung dalam 100 gram jamur rebus. Ini berarti dapat memasok 18%
kebutuhan riboflavin atau vitamin B12 tubuh Anda. Vitamin ini sangat
penting bagi pembentukan sel darah merah, antibodi, pernafasan sel dan
sebagainya.
Niacin Niacin atau vitamin B3 memiliki banyak
fungsi dalam menghasilkan energi dalam sel serta penting untuk sistem
saraf dan otak Anda. Mengkonsumsi 100 gram jamur rebus akan memasok 4,5
mg niacin dalam tubuh Anda atau mencukupi 22% kebutuhan niacin Anda.
Folat Folat merupakan nutrisi yang penting
untuk sintesa sel baru, sehingga ibu hamil sangat perlu mencukupi folat
dalam tubuhnya untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan
tiap 100 gram jamur rebus mengandung 18 mcg folat atau memenuhi 5%
kebutuhan harian folat Anda.
Asam Pantotenat Tiap 100 gram jamur rebus
memiliki kandungan 2,2 mg asam pantotenat atau vitamin B5 (22% kebutuhan
harian), yang sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak
menjadi energi.
Bantu Turunkan Berat Badan Hingga Cegah HIV
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa di
dalam jamur terdapat sebuah zat aktif bernama beta-glucan yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Dari ke enam jenis jamur yang diteliti oleh BPPT, dua di antaranya
mengandung beta-glucan yang memenuhi syarat bagi kesehatan manusia
karena mudah dicerna dan diserap tubuh, yaitu jamur tiram dan shiitake.
Beta-glucan merupakan salah satu zat aktif penyusun dinding sel jamur
yang berperan penting dalam mencegah kanker, infeksi virus, diabetes,
kolesterol tinggi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
“Spesies jamur liar yang dibudidayakan banyak dikonsumsi karena nilai
gizi. Jamur kaya akan beta-glucan dan nutrisi baik bagi penderita
diabetes karena memiliki sedikit gula atau tidak ada sama sekali,” ujar
T.N. Lakhanpal dari Departemen Bioscience di
Himachal Pradesh University.
Bahkan sebuah riset di Jepang menyebutkan bahwa beta-glucan dari
jamur shiitake dapat mencegah dan menghambat infeksi virus HIV (
Human Immunodeficency Virus), yang menjadi salah satu infeksi virus paling mematikan di dunia.
Kelebihan lain dari zat aktif beta-glucan adalah sifatnya yang tidak pernah rusak sekalipun dimasak pada suhu tinggi.
Selain itu, kandungan kalori yang rendah dan kadar serat yang tinggi
pada jamur juga dapat membantu menyehatkan pencernaan dan menjaga berat
badan, sehingga baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang berdiet terutama
bagi para vegetarian.
So, jamur apakah pilihan Anda?